Seberapa jauh sudah melangkahkan kaki ? hal ini sering menjadi pertanyaan yang berkecamuk disaat diri tidak menemukan jalan dan merasa bahwa diri ini tidak cukup lagi memiliki tenaga untuk bangkit. Dan bagi yang suka membaca sudah tentu kehadiran sebuah wacana yang menegarkan menjadi obatnya- dan yang suka mendengar sudah pasti suara-suara seorang motivator entah itu guru-istri-kekasih-sahabat sebagai penambah tenaga.
Kemunafikan apalagi yang menutupi kita ? Tidakkah ini janggal, cobalah bersandar pada bahumu; Iya BAHUMU - tidak ada lagi yang lebih kuat dari itu- disaat tersentak akan kata-katanya yang menyemangati; suara yang lebut penuh energi itu masuk kedalam diri, semuanyai hanya akan membusuk dan terurai kembali dalam kecemasan.
Hidup ini indah kata orang yang mengenal keindahan dan hidup ini sangat keras bagi orang yang selalu melawan kehidupan, lalu hidup ini seperti apa ?? - tanyai orang yang bingung- dan akan lebih membingungkan disaat ada kata-kata yang memberikan nuansa mudah, namun kembali kita menyeletuk, ah itu mudah dikatakan tapi sangat sulit dijalankan- tahukah kita, kalau segalanya itu akan sulit bila kita sendiri tidak memiliki sedikit pikiran untuk memudahkannya. Masih perlukah buku dan motivator ? Tentulah jawaban ini bukan untuk para pengemis dan pemulung apalagi untuk para penjaja seks dipinggir jalan- yang mereka mengerti adalah hak mereka dalam hidup- mereka tidak akan menjawab tentang apa arti penyemangat- apa itu motivasi- karena mereka hidup didalamnya- seribu kalipun diberikan pertanyaan tentang hak asasi atas perlakukan hidup mereka akan diam- Hak asasi yang mereka inginkan adalah kebebasan- hak bebas untuk menjadi pengemis-pemulung dan penjual tubuh.
Semakin kita terperosok dalam pemaknaan hidup semakin jauh kita akan dibawa kedalam jurang gelap akan asumsi- segala asumsi memasuki pikiran dan segala ketakutan bermunculan- asumsi kita atas hidup yang sedang jauh dari kehormatan- bergelimpang hutang sesekali sembunyi dalam ketakutan karena ketidakmampuan dalam membayarnya- kita hidup dalam asumsi segar- setiap kali kita memeras pikiran untuk memikirkan asumsi-setiap kalipula jawaban yang diharapkan tidak akan bermunculan- lalu secara tidak sengaja jalan spiritual menjadi telaah. Dimulai dari mengingat-ingat dosa- membolak-balik kata karma- menciutkan nyali dan membesarkannya lagi dalam doa serta tidak lupa sesekali mengunjungi seorang agamais yang merupakan tentor - motivator berkedok ayat. Hal ini hanya membawa pada suatu penyerahan baru- PENYERAHAN TOPENG- kita kembali menghiasi wajah kita dengan topeng baru- apakah lebih baik ?? jawaban ini sudah pasti -tidak- kita menjadi orang yang menufik- segalanya tidak terlihat baik dimata mu namun berasumsi kembali bahwa melihat semua baik dimata Tuhan- dan yang ajaibnya tanpa pernah tahu siapa sebenarnya TUhan- Apakah akan mendapatkan cara keluar dari program alam atas nama buruk yang bergelimang hutang ?? TIDAK- kita tetap terpekur dalam nikmat semu-tetap lari dari segala kenyataan namun berpenampilan berbeda karena telah memakai topeng baru- topeng ketuhanan- topeng yang dicari semua mahluk manusia untuk menutupi lisptik yang telah pudar-
Dan saat ini, susunlah kembali wajahmu yang telah terpecah belah-susunlah kembali putaran pikiranmu untuk kembali merenungkan -bahwa- kenikmatan dunia akan segera dicapai- yakinlah pada dirimu sendiri-percayalah pada dirimu sendiri- tidak ada yang dapat membantumu di dunia ini selain dirimu sendiri-melangkahlah lebih tegap dan jangan berteriak karena hanya akan menganggu pendengaran orang lain- diam lah- heninglah- dalam segala gejolak mengabdilah- mengabdilah pada hutangmu- mengabdilah pada kekuranganmu-mengabdilah dengan kemiskinanmu- mengabdilah pada setiap hinaan- setiap cemooh keluarga-ataupun mantan kekasih bahkan mantan istrimu-suamimu mengabdilah- berikan kesehatan pada setiap pengabdianmu- berikan perhatian penuh pada setiap pengabdianmu- dan laksanakan hal ini dengan CINTA KASIH- lepaskan beban berat dipundakmu dan semakin banyak kau lepaskan semakin cepat kau akan dapat menyender pada bahumu sendiri.
tj garing - when sun shine -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar