Dalam kehidupan selalu di tanamkan apabila " berbuat baik akan dapat hasil yang baik" namun " apabila berbuat tidak baik akan menuai yang tidak baik "
Pertanyaannya apakah semudah dan sesederhana itu?
Dibalik kata-kata pasti tersimpan maksud yang sangat mendalam, semakin sederhana kata-kata semakin dalam arti yang dikandungnya.
Dalam berbuat tidak lah tahu kita apakah itu baik dan buruk, yang tahu hanyalah sang Karma itu sendiri jadi jika dikupas lagi berbuatlah sebisa yang kamu bisa dan hasilnya akan datang dengan sendirinya.
Kemanjaan kita akan suatu batasan dan koridor tentang hidup sangat mempengaruhi watak dan sifat seseorang, jika kita kaji kembali apakah mungkin sang manusia akan bisa hidup, menghidupi dan juga dihidupi oleh tingkah laku dan perbuatan yang dilakukan? untuk sebagian orang mungkin akan menjawab "YA" namun sebagian lagi akan menjawab "TIDAK" dan sebagian lagi "TIDAK TAHU"
Mengapa harus perbuatan yang diberikan suatu patokan akan dasar bentukan karma??
ternyata hal ini telah lama saya cari bahwa karma itu adalah waktu dan waktu adalah karma jadi setiap detik waktu yang kita lewati itu adalah karma entah itu baik atau buruk tapi waktu itu berjalan dengan "TEGAS,PADAT DAN TERPERCAYA"
Dengan kata lain pengandaian tentang perbuatan tidak lain hanyalah ungkapan semata yang dikaburkan oleh ungkapan menjalani waktu yang akan terus berjalan dan tidak akan pernah bisa dihentikan. Dan bila waktu itu tidak dapat dihentikan lalu jawaban apa yang dapat dijadikan parameter terhadap apa yang kita lakukan?
ternyata jawaban itu terdapat pada keyakinan kita terhadap Tuhan Yang Esa, Gusti Allah, Allah Jesus, Hyang Widi dan Budha Mahayana......dan doa akan keyakinan spiritual pada tahapan makrifat yang harus dijalankan sehingga waktu akan memberikan kesempatannya pada kita untuk mengontrol setiap apa yang kita lakukan, baik itu yang disadari ataupun yang tidak disadari. dan waktu pun dikuasai disaat kita memiliki keyakinan atas sang waktu dan sang pencipta waktu.
Hingga pada saat ini keyakinan itu telah berubah, yang ada hanya keyakinan terhadap tulisan-tulisan yang tertuang dalam kitab-kitab suci, baik itu wahyu ataupun tafsir, lalu mengapa keyakinan bergeser hanya pada masalah KAmayaN saja??? tentunya kamu sendiri akan dapat menjawabnya.
Dan jawabannya karena agama diturunkan tidak lah merupkan gen yang harus diwariskan jadi agama itu adalah tuntunan yang bersifat keilmuan dan yang diperlukan adalah LOGIKA SPIRITUAL, bukan lagi asas keilmuan semata. terapkan dan jalankan inti sarinya maka kamu akan menemukan apa yang ada di dalam sang Karma dan yang di awasi oleh sang waktu sehingga di berikan penerangan oleh sang pencipta yang bersifat "Pancasila" dan " Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrua"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar