Jumat, 11 Februari 2011

Merah darah Ku Putih Tulang Ku

Salam Merdeka.

Ingin rasanya saya katakan lewat suatu pembicaraan lisan dengan anda bapak Presiden RI bapak Soesilo Bambang Yudhoyono, apa yang telah bapak lakukan sudah lebih dari cukup untuk negeri ini, namun negeri ini belum lah cukup memberikan apa yang bapak pinta, segala yang telah dilakukan secara nyata ataupun tidak nyata telah saya baca, semua adalah hasil kerja keras, bapak yang selalu siap disaat situasi apapun, berusaha menjaga tubuh yang sehat dan kuat untuk menghadapi situasi apapun yang akan terjadi pada negara Indonesia. Bapak pun sebagai kepala rumah tangga yang mesti mendidik anak-anak menjadi teladan, walaupun terkadang melupakan arti sebuah kebahagiaan keluarga. Tetap bungkam disaat Ibu Any membicarakan kenakalan anak dan tetap bungkam disaat kesalahan telah dilakukan untuk menjalani tugas sebagai seorang kepala negara dan juga hampir melalaikan tugas sebagai seorang kepala rumah tangga.

Pak SBY, sekian kali saya bertanya dengan alam keheningan dan alam tetap menjawab " jika api yang ada hanya untuk manusia yang sejati ", dan api itu telah bapak genggam, genggam erat, hingga tangan dan tubuhpun sudah hampir terbakar. Panasnya api wahyu yudho yudhi telah bapak genggam seorang diri.

Pak SBY, BERTAHALAH - HINGGA MASA KEPEMIMPINAN INI HABIS, saat itulah kala cakra akan turun ke bumi Indonesia dan kala cakra akan berbicara dengan mendung putih.