Jumat, 17 September 2010

KESADARAN VAGINA


Sudah lebih dari ribuan kata diucapkan, sudah jutaan umat yang mendengarkan, setiap pagi muncul di media, setiap kali ditanya keluarga jawaban Nabi yang keluar. sungguh elok dipandang mata, hingga wanita pun berucap sungguh bahagia jika aku mampu memiliki lelaki seperti dia walaupun bukan orang itu. Seakan bisikan itu bukanlah sekedar bisikan hati namun lebih dari bisikan sebuah vagina.

Diatas angin bertambah besar, kata pepatah, " tapi Tiidak Bagiku " katanya, aku orang yang tersadarkan aku orang yang mengerti jika semua yang dilimpahkan padaku merupakan karunia Tuhan semata, dan aku tidak lagi mampu berkata-kata hanya mampu menjalankan apa yang diperintahkannya ..

sungguh hebat (batin ku); "diperintah kan Nya?" kau seorang pelayankah,- iya- jika kau seorang pelayan tidaklah salah jika kau mengharapkan pujian atas apa yang kau kerjakan, tidaklah salah kau memperhitungkan hasil atas apa yang kau kerjakan, selalu kau berteriak aku -aku dan aku.

Pelayan membutuhkan energi ektra untuk melayani, menghabiskan pikiran dan juga tenaga, bahkan saat istri mu menyapa dan berharap kebasahan atas vagina nya, engkaupun sanggup berteriak, aku tak lagi mungkin mencurahkan dirikupada mu, karena aku pelayanan Tuhan. istri mu pun diam, dan hanya menghela nafas, dan vagina yang telah basahpun mengering seiring dengan ego menguasai mu, seiring dengan dalil dan dogma mu ingin menjadi seorang ketua pelayan.. "head of housekeeping"..untuk apa - ya jelas untuk nama dong untuk memoles topeng ku ini teriak batin mu tanpa engkau sadari.

Setelah itu kau pun akan merasakan diri semakin bersih-semakin suci ditengah segala yang kau peroleh dan yang menurut mu, karena kau pelayan Tuhan " ohh, my life is beatifull, teriak mu setiap kau berupaya dengan gigih untuk menjadi pemenang sebagai juru bicara Tuhan.

Seakan semua menjadi merdeka bagimu, urusan duniawi kau letakkan dipangkuan Tuhan, urusan Tuhan dan Hukum-hukumnya kau pikul dengan seenak.

Tidakkah ini terbalik, kawan .... kau makin menjauh lelaki ku.. kau bukan suami yang kucintai dulu.. kau bukanlah penghangat kasih kelembutan lagi... kau hanya dingin... tiada lagi kecupan hangat... permainan ranjang.. semua sudah tidak ada lagi.. semua hilang ... hanya karena kau menjadi seorang wakil Tuhan, hanya kau menjadi seorang Jubir tuhan.

Kau katakan semua yang kau lakukan benar, benar menurut siapa ?
Bukankah kebenaran hakiki hanya milik Tuhan, tapi Tuhan siapa ? Tuhan yang mana ?
sadarlah apakah kau harus kusadarkan dengan memperlihatkan keringnya vagina ku ?
sadarlah..... aku, hanya ingin kasih Tuhan bukan Tuhan yang menguasai yang penuh kuasa penuh kekerasan ..
sadarlah, jika aku, hanya ingin kau menjadi ABDI TUHAN, yang hanya mengabdi tanpa memperhitungkan hasil yang mengabdi dengan tulus iklas pada Keluarga, pada Istri, pada yang mencintai mu, karena kami lah umat Nya, karena kami lah- kau- merasakan ada Tuhan disisi mu....





By, Tj garing
Iijinkan aku untuk menjadi Abdi Mu.

SESEORANG SEDANG MENGAWASIMU ?

Bagus, ini adalah rahasria ganda.
Berpura-puralah baru menerima telpon dengan berita yang sangat bagus, mengejutkan, dan mengubah hidup! Ketika kau meletakkan gagang telpon, naikkan lengan tinggi-tinggi an gunjangkan dengan keras, kemudian lapbaikan tangan, seakan-akan baru melewati garis akhir dihadapan jutaan penggemar yang memujamu. Kaututup wajahmu dengan tangan, berusaha menahan kegembiraan yang meluap-luap, -tetapi tidak berhasil- kau sekali lagi mengangkat lengan tingi-tinggi sambil menggelengkan kepala seolah tidak bisa percaya. Engkau tersenyum lebar, menangis, dan sangat bahagia!

Ya! Hidup ini menakjubkan, dan engkau merasa sangat bersyukur !!!

*Paham?*

sekarang jika seseorang memergokimu mlakukan ini, katakan saja bahwa yang menelpon adalah peramal hewan peliharaan, dan mereka akan melupakan segala sesuatu yang mereka baru lihat.


NB: Tunjukkan pada Ku apa yang kau rasakan, ciptakan perasaan itu didalam diri, maka Aku akan mengatasi sistuasi- betapapun sepertinya mustahil-yang akan membantumu akan merasakannya lagi dan lagi dan lagi.

Tallyho*
rahayu...