Kamis, 18 Maret 2010

Jauh Dalam Renungan

Dendang kemenangan akan suatu negara akan menjadi hancur karena "Not" dan "Nada" yg tidak seimbang.
Kondisi konflik ada dimana-mana.
Coba mengisi kemerdekaan yg jelas-jelas telah direbut oleh kakek moyang ku
Dan hingga kematiannya menjelang pun beliau masih ingin mengenakan seragam " veteran nya"
Entah mengapa ?
Kek" apa kamu ndak tahu jika apa yg telah kamu perjuangkan kini hanya menjadi bahan rebutan ..
Ada yg sadar akan hal itu malah dianggap sinting kek..
Kek" apa kamu ndak tahu
Jika apa yg telah kamu perjuangkan
Menjadi berhala bagi generasi muda sekarang ..
Tiada lagi hal yang bisa diangkat menjadi senjata,
Tiada lagi yang bisa diajak menjadi sahabat..
Sahabat datang dari cara mereka menyebutkan tuhan negri ini ,
sahabat  datang dari cara mereka menghitung rugi laba  setiap jengkal tanah perjuangan mu
"sahabat" datang dari negara-negara yg dulu telah menembak telinga kakek
Yg sampai saat kematianpun engkau tersenyum dengan tubuh yg masih cacat..
Lalu seragam itukah yg membuat lengkap anggota tubuh mu kek ?

Aku -ya- aku cucu mu kek, kini telah meninggalkan semuanya eh.. mungkin meninggalkan sebagian aja kek..
ya sebagian dari apa yg telah kau wariskan semua ilmu pengobatan yg telah kau turunkan padaku kini telah kucoba untuk mengisi apa yg telah kau perjuangkan ..
Aku ingin sadar kek,
apa kah selamanya, masyarakat Indonesia akan selalu di butakan oleh pengetahuan kek ?
Setiap orang yang datang selalu terbutakan oleh pengetahuan,
Seingat ku, dulu kakek pernah bilang, "cucuku janganlah kamu menjadi bodoh setengah-setengah, kalau bodoh jadilah bodoh sekalian dan jangan pernah pula jadi pintar setengah-setengah,
Karena itulah kamu akan menjadi manusia yg seutuhnya dan menjadi masyarakat yg seutuhnya dan membuat Negara ini pun menjadi utuh -YA- NEGARA KASATUAN REPUBLIK INDONESIA-
Ya "UTUH " dalam hal apa lagi kita akan menjadi utuh, jika tidak sedang dilanda penyakit, kek" ?
Bukankah orang sakit itu yg akan merasakan sakit ?
Jika belum sakit apakah aku boleh menunggu datangnya sakit itu, kek ?
Cucu ku" dulu selalu ada semboyan "cegah dulu sebelum sakit" dan sampai detik kakek akan meninggalkanmu cobalah pakai semboyan itu, karena semboyan itu di turunkan dari kakek buyut mu ..
Tp..Tp kek, kalau sekarang semua mencari pencegahan karena bukan takut sakit,
Tapi karena takut tidak mendapatkan "kesempatan" ...
Lalu apakah mencegah bisa dilakukan lagi ?
Jika semua ternyata sudah sakit, kek.....
Bahkan yg belum lahir pun sudah disakiti, saat masih dikandungan Ibu Pertiwi..

Tapi ingatlah cucuku walaupun Negara ini pecah menjadi berkeping-keping oleh manusia kita sendiri,
Itu sudah menjadi surat Hyang Maha Wisesa,
Jadi jangan bersedih...
Dan Jangan sampai kamu kehilangan ingatan selalulah waspada....
Ingat akan Diri mu yg dilahirkan Ibu Pertiwi Nusantara
Waspadalah menjaga Rumah dan Ibu mu,
karena suatu saat kakek akan jauh meninggalkan mu.
-ya- meninggalkanmu sendiri dan mulailah MANDIRI ...

PERJALANAN


Orang tua dan saudara telah meninggalkanmu tak lama lg giliranmu. Unuk meninggalkan segala sesuatu. Dan mereka yang akan kau tinggalkan pada suatu ketika akan meninggal pula....
Berjalanlah terus menuju pantai seberang. Tak seorang pun tinggal di dunia ini untk selamanya. Tak seorang pun dapat tinggal di sini untuk selamanya. Saat seseorang meninggalkan dunia, inilah yg disebut dengan kematian. Persis seperti ketika seseorang datang di dunia, kita menyebutnya kelahiran. Kematian merupakan sesuatu yg alami. Siapa pun yg lahir harus mati pula. Kemudian apa yg kita takuti? Kenapa kita harus takut dengan kematian?

Ya Saya

ya,ya, nyoman saya..
Sebagai apa didunia ini ndak jelas...
Dengarkanlah ocehan burung kepodhang,
Suaranya memperdengarkan alam sunyi,
Alam sunyi memperdengarkan suaranya di alam sunyi,
Suara-suara merayap di alam suara-suara,sunyi lengkap ..
Ah ya, dengarkanlah suara saya,
Perasaan tersalur lewat alam suara mencapai keseimbangan dengan jagat dan betapa suara saya penuh tenaga Menggetarkan lawan saya bercakap..o..gusti nyuwun ngapura rasa dosa yang tertimbun dalam sanubari dia Tebus dengan tukar nyawa!

O, inikah buah rasa dosa?
Inikah buahnya ngelmu dosa?

O, saya menggugat,tak terima saya wajib bertanya-tanya..
Tak bisa menerima perbuatan nekad yang membabat pohon kehidupan.
Tak bisa damai dengan hantu botak yg digembor-gemborkan siang malam.

O, jika hidup anugrah tuhan matipun karena panggilan tuhan.
O, mengapa kita nggege mangsa dan mengubah skenario yang dipetakan?
Saya tak takut bayang-bayang gelap, saya tak tunduk gobang yang tajam.

O gusti nyuwun ngapura
Saya krasan di dalam kehidupan
Saya krasan walaupun kesunyian
Biar makan gaplek, makan tela tak akan saya tinggalkan.
Begitu hidup berjalan,
Hidup berdesir antara rasa

Dan pikir selaras bergandengan dan berangkulan - tak boleh jomplang - tak boleh timpang.
Bak sepasang pengantin di depan para undangan.
Ngrasa terus sepanjang hidup bikin hati nelangsa, kelara-lara.

O, bikin hati ngenes tanpa guna diri digerogoti perasaan percuma,
Padahal kehidupan tak berubah jua mikir terus sepanjang hidup,
Urat syaraf bisa zuwag-mana kuat-
Dan nalar kehilangan kontrol oleh bayang yang kita ciptakan
Membayangi sepanjang kehidupan.

O, gusti nyuwun ngapura,
Saya sudah punya ngelmu krasan,
Koq ngelmu hidup yang sudah ditinggalkan
Ngelmu yang sudah dianggap basi bak nasi kemarin petang
Hidup krasan sudah dianggap ketinggalan jaman..
Orang-orang mengembarakan bathin dan mencari jangkar ke seberang.
Dengan buminya merasakan asing tidak dekat tidak akrab..
semua berproses berjalan pelahan perahu merapat ke pelabuhan
menjauh dari bumi kelahiran

O, bapak- ibu, o, nenek moyang
apa didapat selain kerinduan?
Yang membayangi sepanjang jalan membayangi sepanjang kehidupan.....
......awan putih langit biru tanpa asal tanpa tujuan,
berlayar mengikuti arah angin, melayari samudra yang asing..
awan putih..

O,awan putih kapan mencapai pelabuhan.??

AMBROSE

Guru..aku rajin berdoa.
Kuikuti pula semua akidah agama.
Katakan, apalagi yang harus kulakukan,untuk memperoleh tempat yg layak di surga?

SEMUA ITU TIDAK CUKUP,SAHABAT.
BELUM CUKUP, BILA KAU INGIN MASUK SORGA.

Belum cukup,guru?
Walaupun perjalanan suci pun telah kulakukan,
Bukan sekali dua kali,namun berulang kali?
Sia-siakah segala apa yang kulakukan selama ini?

TIDAK SIA-SIA,
NAMUN BILA SORGA YANG KAU INGINKAN,
SEMUA ITU TIDAK CUKUP.
BELUM CUKUP.

Aku juga sering beramal saleh,
Memberi sedekah pada fakir miskin.

TETAP SAJA BELUM CUKUP.
BELUM CUKUP.

Lalu, apa yang harus,kulakukan?
Apa yang dapat memastikan surga bagiku?

KEMATIAN-"MU",
ITU SYARAT MUTLAK.
"MATI"-LAH TERLEBIH DAHULU.
SEHINGGA PINTU SURGA TERBUKA BAGIMU.

ITULAH SATU-SATUNYA JAMINAN,
BILA SURGA YANG KAU INGINKAN.
SELAMA "KAU" MASIH HIDUP, PINTU SURGA TETAP TERTUTUP RAPAT.