Sabtu, 20 Desember 2008

Pecut Halilintar

Pagi semakin dekat,
Sedekat kematian akan semua keinginanku,
Aku sekedar duduk-duduk di warung heik, waktu terus berjalan,
tidak terasa kehidupan ini sudah aku lalui dengan tidak pasti,
lalu mengapa aku merasakan sesak yang amat sangat, ketika aku ingat kembali kejadian-kejadian yang membuat seluruh hidupku berubah...
Waktu yang aku lewati serasa hampa, tidak mengerti apa yang harus aku lakukan. Aku terdiam diantara dinding-dinding tebal, mungkin untuk sebagian manusia di belahan dunia ini pernah merasakan perasaan yang sama;
Dimana kita membentur dinding yang sangat tebal
Sehingga kita tak mampu untuk menghantamnya,
Bahkan ribuan kalipun kita hancurkan, dinding itu tidak bergerak sedikitpun.....
Semua yang dirasakan hanya sebuah jalan
Jalan yang sangat panjang..sepanjang aku memandang jalan yang melintang didepanku,
namun jalanku gelap tidak ada sinar apapun; apakah aku telah buta?
atau begitu tebalnya awan-awan yang menyelimuti, sampai-sampai sinar tidak mampu menembusnya..

JANJI yang ada hanya sekedar janji;
Hidup sudah lebih buruk dari seekor semut yang harusnya bekerja sama untuk mencari makan,
Tapi yang ada hanya seekor semut yang telah jauh dari koloninya dan menyendiri di antara raksasa jaman...


Pada titik akhir muncullah kata ohh. . TUHAN...apa salah dan dosaku...
Mengapa setiap kali aku dijebak dalam lingkaran yang sulit kutembus, nama itu selalu muncul ?
dan seakan-akan mampu memberikan suntikan energi yang sangat dalam,
apa benar ada TUHAN?,
dan apa benar kita diciptakan oleh Tuhan?
lalu mengapa hanya Tuhan yang bisa kita kejar disaat lingkaran itu semakin sempit?
Hanya ada satu kata untuk menjawab,
Aku rasa tidak ada yang lain, selain CINTA dan KASIH,
Hanya dengan itu kita mampu menyembunyikan tuhan dalam hati kita
Dan memberikan-Nya tempat seluas-luasnya dalam setiap anggota tubuh
Dan menghidupi-Nya didalam setiap detak jantung
Dan juga setiap udara yang keluar dari tubuh kita...
-ya- cinta dan kasih itulah TUHAN
Dia bergerak dengan ataupun tanpa kesadaran namun mampu membelenggu semua umat di dunia.