Minggu, 30 November 2008

Masa Sulit

Mentari akan selalu terbit di waktu pagi dan terbenam di waktu malam, ketika kita menyadarinya hari pun sudah berganti. Sesuatu yang biasa kita alami dan lakukan, selalu sering untuk dilupakan namun sesuatu yang baru dan mungkin sangat jarang kita lakukan seakan itu merupakan suatu hal yang sangat mujizat..baik..krennn..atau yang lain sebagainya.
Hal yang membuat segalanya dilakukan apabila sudah benar dan betul dan jika jadi suatu kebiasaan sich ndak apa, tapi bila itu merupakan sesuatu yang tidak baik dan betul dan menjadi suatu kebiasaan bisa-bisa kita terbawa menuju akhir yang menyesatkan terutama untuk diri kita sendiri dan lama-kelamaan akan menjadi respons oleh lingkungan dan rasa yang disampaikan pun semakin tidak baik..... NAMUN...yang bisa sadar itu siapa????

Lama juga mencari suatu hal yang membuat kita tahu bahwa itu tidak baik dan suatu saat dimana manusia tidak lagi memiliki kasih dalam dirinya dan hanya ada kebutuhan kasih semata lalu siapa yang dapat memberikan kasih ??
Nyata sudah yang dirasakan jika kehidupan itu bisa kejam ataupun lembut selembut embun pagi, lalu kejamnya seperti apa? tidak ada yang akan berani mengexpresikannya karena itu terlalu klise untuk dibicarakan.
Hanya suatu saat bila kita memasuki suatu rasa dimana ada ketakutan, ketidakyakinan dan segala sesuatu yang membuat kamu menghindarinya maka itulah dinamakan memasuki daerah kejam..karena hanya diri lah yang merasakan kejam, kalo kita berpandangan kejam itu suatu bentuk perbuatan maka kita akan sulit untuk mendifinisikannya, tapi jika kejam itu adalah suatu rasa yang terdapat dalam semua mahluk yang dilahirkan didunia mungkin kita akan mencoba untuk mengupasnya....
Panca rasa yang ada, hanya dapat dirasakan pada panca indera kita, tetapi kejam merupakan apa yang dirasakan oleh indera kita yang keenam, karena itu berhubungan erat dengan jiwa spritual seseorang, semakin rendah tingkatan spritual seseorang arti kejam pun berbeda. Lalu persamaan yang dapat dinyatakan itu kejam apa ??
....................yang menyamakan hanya kumpulan kata-katanya saja.

Mengapa kata kejam selalu identik dengan perbuatan Zetan? padahal itu hanya rasa yang dapat ditangkap oleh indera yang keenam, lalu untuk merasakan perbuatan Zetan atau tidak seharusnyalah kita memakai indera kita yang keenam untuk merasakannya, bukannya malah selalu mendiskriditkan kalau itu adalah perbuatan Zetan!! tetapi kita sendiri tidak mampu membuka mata indera kita yang ke enam? lalu dengan begitu ; Diri sendirilah.. Zetan itu!!