Sabtu, 01 November 2008

semeler konte

Ada baiknya kita melihat kedepan jika masih dijinkan hidup. Kita tidak perlu untuk memperbaiki orang lain karena manusia diturunkan keduania itu hanya untuk diberikan pikiran, ya pada dasarnya memikirkan mengapa tidak menjadi yang terbaik dan mempergunakannya untuk diri sendiri.
Jangan melemparkan sesuatu kebaikan jika kita senidiri tidak bisa untuk memperbaiki diri kita dan membawanya menuju sifat tuhan kalau hanya baru memiliki sifat manusia, jelas-jelas dikatakan bahwa manusia mahluk yang paling sempurna setelah bintang ....
DAN MENGAPA HANYA BARU LEBIH TINGGI DARI SIFAT BINATANG KITA BANGGA??
Jadi sifat manusia yang digantikan dengan sifat hyang widi membuat kita mengerti, apa esensi kita turun di dunia ini dan apa kodrat kita menjalani kehidupan ini. jadi pada intinya jangan memperbaiki orang lain kalau kita belum mampu untuk memperbaiki diri sendiri...dan pada saat ini hanya orang yang kotor dan dalam kekotoran yang mampu melihat dan menginginkan suatu peningkatan ahlak nya. Dan bukan dari orang beragama, kebenaran itu muncul tapi dari orang yang menguasai dirinya sendiri.. AGAMA buang aja jauh-jauh !!! kalau hanya untuk mempropokasi manusia yang mencari kebenaran dalam hidupnya ...
Sejatining
Urip itulah yang dicari dengan mempergunakan jalan agama sebagai tongkat penunjuknya tapi jangan sampai tongkat itu mengarahkan ke jalan yang arogansi dan ortodoks...

nasib manusia


Dalam kehidupan selalu saja ada positif dan negatif itu sudah umum, khan...Nah di warung heik ini kayaknya itu jauh dari kedua konsep itu yang ada positif dengan positif trus negatifnya mana ya..kalo dipikir negatifnya yang bawa diri sendiri dong! masak mau dikasi orang lain..kata itu cukup parau sehingga memecah kebisingan tiap sudut warung heik.
Sore itu banyak juga yang sudah berkumul di warung heik ada yang baru datang dari ngamen hanya sekedar cari unjukan teh atau hanya sekedar cobain tempe goreng, tapi terlihat gelagat seorang yang sudah setengah baya, matanya liar mencari-cari sesuatu di sela-sela tumpukan makanan dan pada akhirnya dia pun tersenyum simpul, ternyata apa yang dicarinya telah ketemu dan dengan bangga dia menunjukkan pada kawannya yang dari tadi asik menikmati tempe penyet.
Lik...katanya kencang sambil tangannya menunjukkan sesuatu yang sedari tadi dicarinya, apa kamu punya VCD player ?
nopo mbah..? jenengan mau nonton, opo ? koq sedari tadi tengak-tenguk kayak kancil curi mentimun...
nih '''' BF, isinya ya bikin cah alit mu kui jadi kenceng ... trus istri jadi mesam-mesem kalo udah kita hafal ama setiap gerakannya yang ada disini..katanya panjang, tidak lupa pula di ikuti dengan senyumnya yang bandel..

Itu hanya sebuah ilustrasi yang pernah di dengar disetiap sisi warung heik, tanpa batas tanpa tiding aling-aling terlihat sangat demokarasi kehidupannya, lalu ada apa dengan mereka yang selalu koar-koar, menutupi aurat namun pada saat yang lain mempergunakannya untuk tameng mengangkat reputasi pribadi sampai-sampai lupa, ternyata baru diresapi hanya untuk kesenangan pribadi... didunia ini orang suci yang seperti itu ternyata menjadi suatu tanaman menjalar yang dapat tumbuh subur walaupun tidak terkena air, melihat hal itu sepertinya kita mengagungkan seorang BANCI aza.....

Teringat kembali pada waktu melihat seorang lelaki paruh baya di tuntun dengan wanita yang lumayan sexy turun dari sebuah angkot dan mendekati warung Heik, dan dengan mesranya lelaki itu meremas paha si wanita sambil sesekali memainkan jari tengahnya....tanpa malu-malu wanita itu mencubit pangkal paha lelaki itu, dan memainkan beberapa kali bibirnya seakan-akan siap menggigit mesra setiap yang ditawarkan untuk masuk kedalam permainan lidahnya. sebagian orang diwarungpun tanpa dikomando meninggalkan warung dengan hormat karena setiap akan pergi menundukkan kepala berharap dapat melihat toketnya yang hitam manis namun menantang untuk di zilat..
Hanya tinggal beberapa orang saja yang masih terlihat asik bicara walaupun sesekali mencuri pandang dengan si wanita yang matanya terlihat jelalatan, walaupun tangannya masih erat nempel di pangkal paha si lelaki.

Batinku mulai terusik dengan pemandangan ini.
Apa ini yang namanya CUCAK ROWO ?? walaupun tua ternyata burungnya sanggup meruntuhkan dinding penghalang antara umur dan juga zaman..wah aku mulai tertarik juga mendengar beberapa ucapan-ucapan mesra yang dilontarkan sang pria yang mebuat kita yang duduk tersenyum simpul walaupun sesekali nunjukin tawa kecil;
Dik kamu kemarin malem koq buat punya mbah jadi gelisah kalo ngulum ojo digigit khan tatittt....mbah juga sih bikin geli masak gigi palsunya ketinggalan di dalam jadinya khan buat adik orgasme trus......kayak ada sesansi yang beda gitchu dech mbah...
Nah...lho...... emang zaman ini sudah di ramalkan dengan joyoboyo dimana manusia akan kehilangan ahlaknya hanya dengan memikirkan yang telah dibawa manusia yang letaknya ditengah-tengah sruktur tubuh manusia trus mengapa ya harus ditaruh ditengah-tengah? bukannya di kepala? ataupun di mata kaki? apa mungkin takut kejedut atau kalau lupa malah keinjek...yah.. itu semua rahasia tuhan dan yang akan mengungkapkannya jangan sampai masih perawan ataupun perjaka karena bakal bahaya banget...